Inilah yang diimpikan oleh semua penulis, bahwa karya kami menemukan keabadian yang jauh melampaui kata-kata kritikus mana pun.
(It's what all writers dream of, that our work finds a measure of immortality that long outlives the words of any critic.)
Kutipan ini menyoroti aspirasi abadi para penulis untuk menciptakan sesuatu yang bertahan melampaui masa hidup mereka dan melampaui opini kritis. Hal ini menggarisbawahi keinginan agar kata-kata dan cerita seseorang dapat bergema dari generasi ke generasi, mempertahankan relevansi dan pengaruhnya lama setelah umpan balik langsung memudar. Keabadian seperti itu mengangkat tulisan dari sekadar kata-kata menjadi warisan abadi, menginspirasi para pencipta untuk berkarya dengan semangat dan tujuan. Hal ini berfungsi sebagai pengingat bahwa kekuatan sebenarnya dari menulis terletak pada kemampuannya untuk melampaui waktu dan kritik, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada budaya dan sejarah. Para penulis, pada dasarnya, berusaha menyumbangkan sesuatu yang bertahan lama, membentuk pikiran dan hati untuk masa yang akan datang.