Charles J. Sykes menekankan gagasan bahwa hidup itu berkelanjutan dan tidak mengikuti jadwal akademik terstruktur. Tidak seperti sekolah, di mana waktu tersegmentasi menjadi semester dan istirahat adalah bawaan, kehidupan membutuhkan keterlibatan dan upaya yang konstan. Perspektif ini menyoroti perlunya tetap berkomitmen dan termotivasi, karena tidak ada periode yang ditentukan untuk istirahat atau kesempatan untuk menghentikan tanggung jawab seseorang.
Pandangan penulis menunjukkan bahwa individu harus mengakui pentingnya menyeimbangkan aspirasi dan pekerjaan mereka, karena kehidupan menuntut ketekunan. Pola pikir ini mendorong orang untuk tetap proaktif dan berdedikasi untuk tujuan mereka, daripada menunggu saat -saat yang nyaman untuk mengejar impian mereka.