Dalam "Slaughterhouse-Five," karakter utama, Billy Pilgrim, mengalami momen kerentanan dan ketidaknyamanan ketika pintu gerbongnya dibuka. Dalam adegan yang hampir dramatis, ia ditemukan dalam posisi genting, menahan diri saat ia berbaring pada sudut yang canggung. Citra itu melukiskan gambaran yang jelas tentang kesusahannya, diperparah dengan reaksi fisiknya untuk terkejut, menyoroti kondisinya yang parah dan realitas keras dari situasinya.
Momen ini menunjukkan tidak hanya penderitaan Billy tetapi juga menyinggung tema sebab dan akibat yang lebih luas melalui referensi ke hukum gerak ketiga Newton. Gagasan bahwa setiap tindakan memiliki reaksi yang sesuai beresonansi dengan pengalaman kacau Billy di seluruh cerita, menunjukkan bahwa perjuangannya tidak hanya pribadi tetapi juga bagian dari alam semesta yang lebih besar dan saling berhubungan, seperti prinsip -prinsip fisika yang mengatur dunia.