Dengarkan - Pada malam kesepuluh pasak ditarik keluar dari tag di pintu gerbong Billy, dan pintu dibuka. Billy Pilgrim berbaring di sudut di sudut-pinggang, membuat diri sendiri, memegang dirinya di sana dengan cakar biru dan gading yang terpikat di atas ambang ventilator. Billy batuk ketika pintu dibuka, dan ketika dia batuk dia sial berpikir bubur. Ini sesuai dengan hukum gerak ketiga menurut Sir Isaac Newton. Undang -undang ini memberi tahu kita bahwa untuk setiap tindakan ada reaksi yang sama dan berlawanan dalam arah. Ini dapat berguna dalam roket.
(Listen - on the tenth night the peg was pulled out of the hasp on Billy's boxcar door, and the door was opened. Billy Pilgrim was lying at an angle on the corner-brace, self-crucified, holding himself there with a blue and ivory claw hooked over the sill of the ventilator. Billy coughed when the door was opened, and when he coughed he shit think gruel. This was in accordance with the Third Law of Motion according to Sir Isaac Newton. This law tells us that for every action there is a reaction which is equal and opposite in direction.This can be useful in rocketry.)
Dalam "Slaughterhouse-Five," karakter utama, Billy Pilgrim, mengalami momen kerentanan dan ketidaknyamanan ketika pintu gerbongnya dibuka. Dalam adegan yang hampir dramatis, ia ditemukan dalam posisi genting, menahan diri saat ia berbaring pada sudut yang canggung. Citra itu melukiskan gambaran yang jelas tentang kesusahannya, diperparah dengan reaksi fisiknya untuk terkejut, menyoroti kondisinya yang parah dan realitas keras dari situasinya.
Momen ini menunjukkan tidak hanya penderitaan Billy tetapi juga menyinggung tema sebab dan akibat yang lebih luas melalui referensi ke hukum gerak ketiga Newton. Gagasan bahwa setiap tindakan memiliki reaksi yang sesuai beresonansi dengan pengalaman kacau Billy di seluruh cerita, menunjukkan bahwa perjuangannya tidak hanya pribadi tetapi juga bagian dari alam semesta yang lebih besar dan saling berhubungan, seperti prinsip -prinsip fisika yang mengatur dunia.