Tenis tidak terlalu ada dalam pikiranku, jadi sepertinya aku tidak memikirkannya sepanjang waktu.
(The tennis wasn't really very much on my mind, so it wasn't like I was thinking about it all the time.)
Kutipan ini menyoroti pentingnya pelepasan mental dan kinerja tanpa usaha dalam olahraga dan bidang kehidupan lainnya. Ketika seseorang tidak terlalu fokus atau cemas terhadap kinerjanya, mereka cenderung tampil lebih baik karena lebih santai dan natural. Kata-kata Steffi Graf menunjukkan bahwa pola pikir yang tidak terlalu stres atau terobsesi memungkinkan pengalaman yang lebih otentik, memungkinkan keterampilan diekspresikan tanpa beban berpikir berlebihan. Pendekatan ini dapat diterapkan secara luas di luar tenis—gagasan untuk berhenti dari kewaspadaan terus-menerus untuk menemukan kondisi arus dapat menghasilkan produktivitas dan kenikmatan yang lebih tinggi. Hal ini juga sesuai dengan konsep kejernihan mental: ketika pikiran tidak dipenuhi dengan kekhawatiran atau tekanan yang berlebihan, pikiran dapat beroperasi dengan lebih efisien, kreatif, dan tenang. Pola pikir ini mendorong para atlet dan profesional untuk memercayai latihan dan naluri mereka, dibandingkan secara obsesif menebak-nebak setiap gerakan atau keputusan. Latihan seperti itu berpotensi meningkatkan kinerja secara signifikan dengan mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri. Menumbuhkan sikap santai dan fokus pada masa kini memungkinkan individu untuk melakukan yang terbaik, bereaksi secara naluriah, bukan ragu-ragu. Pada akhirnya, hal ini menggarisbawahi bahwa kadang-kadang, mundur dari obsesi dan berpikir berlebihan memungkinkan bakat alami dan keterampilan yang diperoleh untuk bersinar, memberikan pengalaman yang lebih memuaskan baik dalam kompetisi maupun dalam kehidupan.