Ada ketidakseimbangan budaya yang melekat setiap kali Anda menerjemahkan dari bahasa Mandarin ke bahasa Inggris. Pembaca Tiongkok yang terpelajar diharapkan tidak hanya mengetahui semua referensi Tiongkok – sejarah, bahasa, budaya, dan sebagainya – namun juga menguasai referensi Barat.
(There's inherent cultural imbalance whenever you're translating from Chinese to English. Educated Chinese readers are expected not only to know about all the Chinese references - history, language, culture, all this stuff - but to be well-versed in Western references as well.)
Kutipan ini menyoroti tantangan kompleks dalam penerjemahan lintas budaya, terutama dari bahasa Mandarin ke bahasa Inggris. Hal ini menggarisbawahi persyaratan bagi pembaca untuk memiliki pengetahuan luas tentang kedua budaya tersebut agar dapat sepenuhnya memahami nuansa dan referensi dalam teks terjemahan. Harapan ini dapat menciptakan ketidakseimbangan budaya, membebani pembaca dan berpotensi membatasi pemahaman lintas budaya yang sesungguhnya. Menyadari dinamika ini mendorong pendekatan yang lebih penuh perhatian terhadap penerjemahan dan pertukaran budaya, dengan menekankan pentingnya aksesibilitas dan saling pengertian.