adalah istilah perang saudara untuk pemula. Idenya adalah bahwa beberapa rekrutan baru memiliki kehijauan yang fantastis sehingga mereka tidak tahu kaki kiri dari kanan dan karenanya tidak dapat diajarkan untuk menjaga waktu dengan benar atau untuk melangkah di kaki kiri seperti semua tentara seharusnya. Sersan bor, dengan putus asa, akhirnya menyadari bahwa para pemuda pedesaan hijau ini setidaknya tahu jerami dari jerami dan karenanya mengikat gumpalan jerami ke kaki kiri dan jerami ke kaki kanan dan berbaris mereka ke nyanyian "kaki jerami, kaki jerami, kaki jerami, kaki jerami." Karenanya: Straw-foot-rookie, terutama pemula bodoh.}


(was the Civil War term for rookie. The idea was that some of the new recruits were of such fantastic greenness that they did not know the left foot from the right and hence could not be taught to keep time properly or to step off on the left foot as all soldiers should. The drill sergeants, in desperation, had finally realized that these green country lads did at least know hay from straw and so had tied wisps of hay to the left foot and straw to the right foot and marched them off to the chant of "Hay-foot, straw-foot, hay-foot, straw-foot." Hence: straw-foot-rookie, especially a dumb rookie.})

(0 Ulasan)

Istilah "kaki jerami, kaki jerami" berasal dari Perang Sipil sebagai referensi untuk tentara yang tidak berpengalaman, atau pemula. Rekrut baru ini sering kali begitu tidak terbiasa dengan latihan militer sehingga mereka berjuang untuk memahami perintah dasar, seperti membedakan kaki kiri mereka dari kanan. Menanggapi tantangan ini, Bor Sersan menyusun metode untuk membantu mereka menjaga waktu selama pawai dengan mengikat jerami ke satu kaki dan jerami ke yang lain. Solusi kreatif ini memungkinkan para prajurit baru untuk mempelajari ritme berbaris sambil tetap menyoroti pengalaman mereka.

Sebagai nyanyian "kaki jerami, kaki jerami" bergema selama latihan, itu menjadi identik dengan rekrutan naif ini, terutama mereka yang berjuang dengan tugas-tugas dasar. Ungkapan itu mencerminkan frustrasi tentara berpengalaman dan sersan bor, yang menghadapi tugas yang menakutkan untuk melatih para greenhorn ini. Meskipun itu adalah cara yang menyenangkan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan militer mereka, itu juga menggarisbawahi tantangan signifikan yang dihadapi oleh Angkatan Darat Uni dalam menumbuhkan resimen yang efektif dari populasi sukarelawan yang sebagian besar tidak terlatih.

Page views
21
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.