Apa yang terjadi di New York dan Washington dan luar negeri tampaknya tidak menimpa sama sekali pada Min Sacramento. Saya ingat harus memanggil seorang wanita yang sangat tua, seorang janda peternak, yang mengenang {mode percakapan yang disukai di Sacramento} tentang putra beberapa orang sezamannya. "Bocah Johnston itu tidak pernah banyak sama -sama," katanya. Secara desultorily, ibuku memprotes: Alva Johnston, katanya, telah memenangkan Hadiah Pulitzer, ketika dia bekerja untuk The New York Times. Nyonya rumah kami menatap kami dengan mudah. "Dia tidak pernah berjumlah apa pun di Sacramento," katanya.


(What happened in New York and Washington and abroad seemed to impinge not at all upon the Sacramento min. I remember being taken to call upon a very old woman, a rancher's widow, who was reminiscing {the favored conversational mode in Sacramento} about the son of some contemporaries of hers. 'That Johnston boy never did amount to much,' she said. Desultorily, my mother protested: Alva Johnston, she said, had won the Pulitzer Prize, when he was working for The New York Times. Our hostess looked at us impassively. 'He never amounted to anything in Sacramento,' she said.)

πŸ“– Joan Didion

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Pengarang

πŸŽ‚ December 5, 1934
(0 Ulasan)

Dalam Joan Didion "membungkuk menuju Betlehem," ia merenungkan pemutusan antara peristiwa nasional yang signifikan dan pola pikir lokal di Sacramento. Sebuah anekdot membagikan kunjungannya ke janda peternak tua yang mengenang masa lalunya, mengungkapkan fokus pada tokoh -tokoh lokal yang mengurangi pencapaian yang diakui di tempat lain. Pemecatannya terhadap karir pemenang Hadiah Pulitzer Alva Johnston di New York Times mencontohkan perspektif lokal yang menghargai komunitas atas keberhasilan nasional.

Pengalaman Didion menggambarkan kesenjangan budaya di mana prestasi di luar Sacramento tampaknya tidak relevan bagi penghuninya. Desakan wanita bahwa Johnston 'tidak pernah berjumlah apa pun' menyoroti bagaimana persepsi lokal dapat menaungi prestasi yang lebih luas, menekankan tema kepicikan. Momen -momen seperti itu mengungkapkan kompleksitas identitas dan pengakuan, menunjukkan bahwa nilai seseorang dapat sangat terkait dengan lingkungan terdekat mereka, terlepas dari pencapaian yang lebih besar.

Page views
310
Pembaruan
Januari 29, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.