Apa yang Anda lihat, Anda harus percaya apa yang Anda rasakan. Dan jika Anda akan membuat orang lain mempercayai Anda, Anda harus merasa bahwa Anda dapat mempercayai mereka, terlalu-bahkan ketika Anda berada dalam kegelapan. Bahkan saat Anda jatuh.
(what you see, you have to believe what you feel. And if you are ever going to have other people trust you, you must feel that you can trust them, too-even when you're in the dark. Even when you're falling.)
Kutipan menekankan pentingnya percaya pada emosi dan pengalaman seseorang sebagai sarana untuk mendorong kepercayaan. Ini menunjukkan bahwa seseorang harus memiliki keyakinan pada perasaan dan perspektif mereka dan bahwa trust mandiri ini sangat penting untuk membentuk hubungan dengan orang lain. Kepercayaan itu timbal balik; Untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain, individu perlu memperluas kepercayaan mereka sendiri, bahkan pada saat ketidakpastian atau kerentanan.
Gagasan ini beresonansi dalam dalam konteks pelajaran hidup Morrie dalam "Selasa dengan Morrie." Ini mencerminkan gagasan bahwa tantangan hidup membutuhkan kejujuran emosional dan kehati-hatian. Pada saat -saat kesulitan dan kegelapan, mempercayai diri sendiri dan orang lain menjadi penting untuk membangun hubungan yang bermakna dan menavigasi melalui kompleksitas hidup.