Apakah kita terus menegakkan konsepsi universal tentang hak asasi manusia pada saat -saat kemarahan dan ketidakmampuan, justru ketika kita berpikir bahwa orang lain telah mengeluarkan diri dari komunitas manusia seperti yang kita ketahui, adalah ujian kemanusiaan kita.


(Whether or not we continue to enforce a universal conception of human rights at moments of outrage and incomprehension, precisely when we think that others have taken themselves out of the human community as we know it, is a test of our very humanity.)

πŸ“– Judith Butler

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Filsuf

(0 Ulasan)

Judith Butler, dalam bukunya "Genting Life: The Powers of Mourning and Violence," menekankan pentingnya mempertahankan pemahaman universal tentang hak asasi manusia, terutama selama masa kemarahan. Dia berpendapat bahwa momen -momen respons emosional yang mendalam dapat menantang komitmen kita untuk melihat orang lain sebagai bagian dari komunitas manusia, bahkan ketika tindakan mereka tampaknya tidak dapat dipahami oleh kita.

Situasi ini berfungsi sebagai ujian penting dari kemanusiaan kita; Bagaimana kami merespons mencerminkan nilai dan prinsip kami. Alih -alih mengecualikan orang -orang yang kami temukan sulit untuk dipahami, Butler mendesak kami untuk menegaskan kembali dedikasi kami untuk hak asasi manusia universal, menggarisbawahi kebutuhan untuk belas kasih dan solidaritas setiap saat.

Page views
74
Pembaruan
Januari 28, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.