Dalam buku Henri Charrière "Papillon", tokoh protagonis mengungkapkan keputusasaan dan ketakutannya ketika dihadapkan dengan hilangnya senjatanya. Pernyataannya menyoroti rasa kerentanan yang mendalam, yang menunjukkan bahwa tanpa alat pembelaannya, ia merasa ditakdirkan untuk mengalami nasib buruk. Pisau melambangkan tidak hanya perlindungan fisik tetapi juga rasa kendali atas keadaan hidupnya.
Momen ini mencerminkan tema yang lebih luas tentang kelangsungan hidup dan perjuangan melawan sistem penindasan dalam narasinya. Karya Charrière menggali pengalaman mengerikan saat melarikan diri dari sistem penjara yang brutal, menekankan upaya yang mungkin dilakukan seseorang untuk mendapatkan kembali otonomi di tengah keputusasaan.