Dalam buku Naguib Mahfouz "Sugar Street," penulis mengeksplorasi sifat kompleks patriotisme, membandingkannya dengan cinta sebagai emosi yang kuat namun sering tidak diteliti. Dia menyarankan bahwa, mirip dengan cinta, patriotisme dapat ada di dalam diri kita bahkan jika kita mempertanyakan validitas atau signifikansinya. Gagasan ini menyoroti bagaimana sentimen seperti itu dapat menjadi tertanam dan berpengaruh dalam kehidupan kita, terlepas dari keyakinan sadar kita.
Pernyataan Mahfouz tentang patriotisme berfungsi sebagai pengingat koneksi bawaan yang dapat dimiliki individu ke negara dan budaya mereka. Sama seperti cinta dapat muncul secara tak terduga, patriotisme dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, membentuk identitas dan tindakan kita bahkan pada saat -saat keraguan atau pemutusan. Perbandingan mengundang pembaca untuk merefleksikan bagaimana perasaan ini dapat memotivasi kita dan mengikat kita bersama sebagai sebuah komunitas.