Dan bahkan dengan buku yang ditutup, suara-suara itu tidak berhenti-ada gema dan gema yang tampaknya melompat dari halaman dan dengan nakal meninggalkan novel yang menggelitik di telinga kita.
(And even with the book closed, the voices do not stop--there are echoes and reverberations that seem to leap off the pages and mischievously leave the novel tingling in our ears.)
Dalam "Reading Lolita di Teheran," Azar Nafisi mengeksplorasi dampak literatur yang mendalam pada kehidupan kita, terutama di bawah rezim yang represif. Tindakan membaca menjadi bentuk perlawanan dan sarana untuk terhubung dengan kebenaran yang lebih dalam tentang sifat manusia dan masyarakat. Refleksi Nafisi menggambarkan bagaimana narasi yang kita lakukan dengan bergema di luar halaman, memengaruhi pikiran dan emosi kita lama setelah kita menutup buku.
Pernyataan penulis bahwa suara -suara literatur Linger menegaskan gagasan bahwa cerita memiliki kekuatan abadi yang melampaui waktu dan tempat. Mereka bergema dalam pikiran kita, membentuk persepsi kita dan memicu keingintahuan intelektual. Memoar Nafisi menggarisbawahi pentingnya sastra bukan hanya hiburan, tetapi sebagai bagian penting dari pengalaman eksistensial kita, memperkaya pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita.