Antonia memahami efek merugikan iri, mengenalinya sebagai penyebab signifikan ketidakpuasan manusia. Dia percaya bahwa emosi ini memiliki dampak yang lebih dalam pada kehidupan orang daripada yang sering mereka akui. Dengan gagal mengenali tingkat kecemburuan dalam diri mereka sendiri dan orang lain, individu dapat kehilangan alasan yang mendasari ketidakbahagiaan mereka.
Wawasan ini menyoroti gagasan bahwa kecemburuan bisa menjadi kekuatan yang diam namun kuat, mempengaruhi hubungan dan persepsi. Kesadaran Antonia tentang emosi ini berfungsi sebagai pengingat yang mengakui kecemburuan dapat menyebabkan pertumbuhan pribadi dan meningkatkan kesejahteraan.