Bagi kami, kami berperilaku seperti kawanan rusa. Ketika mereka melarikan diri dari bulu -bulu pemburu dengan cepat, ke arah mana mereka berbalik? Surva keamanan apa yang mereka buat? Kenapa, mereka bergegas ke jaring! Dan dengan demikian mereka binasa dengan mengacaukan apa yang seharusnya mereka takuti dengan itu tidak ada bahaya. . . . Bukan kematian atau rasa sakit yang ditakuti, tetapi ketakutan akan kematian atau rasa sakit. Karena itu, kata penyair:- Kematian tidak memiliki teror; Hanya kematian rasa malu!
(As for us, we behave like a herd of deer. When they flee from the huntsman's feathers in affright, which way do they turn? What haven of safety do they make for? Why, they rush upon the nets! And thus they perish by confounding what they should fear with that wherein no danger lies. . . . Not death or pain is to be feared, but the fear of death or pain. Well said the poet therefore:- Death has no terror; only a Death of shame!)
Dalam bagian ini, Epictetus menggunakan metafora kawanan rusa untuk menggambarkan bagaimana orang sering bereaksi terhadap ketakutan. Sama seperti rusa melarikan diri secara membabi buta dan keliru menagih ke dalam bahaya daripada mencari keselamatan, individu mungkin panik dan membuat pilihan yang buruk di bawah pengaruh ketakutan. Mereka mungkin membingungkan apa yang benar -benar mengancam mereka, yang menyebabkan kejatuhan mereka. Epictetus menyarankan bahwa alih -alih takut akan peristiwa kematian atau rasa sakit yang sebenarnya, ketakutan orang -orang yang tidak rasional terhadap peristiwa -peristiwa itu adalah apa yang benar -benar menghalangi mereka.
Epictetus menekankan pentingnya perspektif tentang ketakutan, dengan alasan bahwa kematian itu sendiri tidak boleh ditakuti, tetapi lebih dari rasa malu yang terkait dengan menghadapinya dengan buruk. Perspektif ini mendorong individu untuk menghadapi ketakutan mereka dan tidak membiarkan antisipasi rasa sakit atau kegagalan menentukan tindakan mereka. Dengan mengakui bahwa ketakutan akan pengalaman -pengalaman ini seringkali lebih besar dan lebih merusak daripada pengalaman itu sendiri, orang dapat menemukan rasa kebebasan dan pemberdayaan untuk hidup tanpa cengkeraman ketakutan yang melumpuhkan.