Antisthenes, seorang filsuf terkenal, menekankan gagasan bahwa bangsawan sejati terletak pada tindakan yang berbudi luhur, bahkan ketika seseorang menghadapi kritik terhadap mereka. Perspektif ini menunjukkan bahwa melakukan apa yang benar mungkin sering memicu negatif dari orang lain, namun integritas karakter seseorang tetap terpenting. Kutipan mencerminkan konsep bahwa penilaian eksternal tidak boleh menghalangi individu dari pengejaran moral mereka.
Epictetus, dalam karyanya "The Golden Sayings," menggemakan sentimen ini dengan menyoroti integritas tindakan seseorang atas opini publik. Pesan intinya adalah tetap teguh dalam berbuat baik, terlepas dari bagaimana hal itu dirasakan oleh masyarakat. Kebijaksanaan ini menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan kebajikan dan etika, menggambarkan bahwa ukuran sebenarnya dari seseorang adalah komitmen mereka terhadap perilaku yang benar, meskipun ada pencela.