Dalam tulisannya, Epictetus menekankan pentingnya kedamaian dan kepuasan batin sebagai elemen penting untuk kehidupan yang kuat dan tangguh. Dia menyamakan kepuasan dengan benteng, menunjukkan bahwa itu memberikan perlindungan terhadap tantangan dan tekanan eksternal. Dengan menumbuhkan rasa puas dengan apa yang kita miliki, kita dapat melindungi diri kita dari ketidakpuasan dan kekacauan, terlepas dari keadaan hidup.
Gagasan ini menyoroti prinsip tabah yang mendasar: kekuatan pola pikir kita dalam menentukan kesejahteraan kita secara keseluruhan. Daripada mencari pemenuhan melalui kepemilikan atau pencapaian eksternal, Epictetus menganjurkan untuk menemukan kekuatan dalam semangat yang puas. Perspektif filosofis ini mendorong individu untuk fokus pada keadaan internal mereka, yang pada akhirnya mengarah pada stabilitas dan ketahanan emosional yang lebih besar dalam menghadapi kesulitan.