Seberapa cepat kita belajar: yaitu meniru apa yang telah dilakukan atau dipikirkan orang lain sebelumnya. Dan betapa lambatnya memahaminya: yaitu melihat hubungan yang lebih dalam.
(How quick are we to learn: that is, to imitate what others have done or thought before. And how slow to understand: that is, to see the deeper connections.)
Kutipan ini menyoroti sebuah paradoks dalam kognisi manusia: kemampuan kita yang cepat untuk meniru dan mengadopsi ide-ide baru sering kali melampaui kapasitas kita untuk memahami hubungan yang lebih mendalam yang mendasarinya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kita unggul dalam pembelajaran tingkat permukaan, mengembangkan pemahaman yang lebih dalam membutuhkan kesabaran dan refleksi. Menyadari hubungan yang lebih dalam ini dapat menghasilkan inovasi dan kebijaksanaan yang lebih bermakna, dengan menekankan pentingnya tidak hanya meniru tetapi juga benar-benar memahami apa yang ada di baliknya.