Saya suka menjadi penjaga perdamaian, dan saya tidak percaya hal-hal yang memicu konflik.
(I like to be a peacekeeper, and I just don't believe in stirring up conflict.)
Kutipan tersebut mencerminkan pemahaman mendalam tentang nilai keharmonisan dan pentingnya menjaga perdamaian dalam berbagai aspek kehidupan. Memilih menjadi penjaga perdamaian menunjukkan preferensi individu terhadap diplomasi, pengertian, dan hidup berdampingan daripada konfrontasi. Di dunia yang sering ditandai dengan perselisihan dan kesalahpahaman, keinginan untuk menghindari konflik menunjukkan kedewasaan dan kecenderungan menuju dialog yang konstruktif. Pendekatan seperti ini tidak hanya membina hubungan yang lebih sehat namun juga berkontribusi pada masyarakat yang lebih berempati dimana perbedaan diselesaikan melalui komunikasi dan bukan melalui permusuhan.
Dari sudut pandang pribadi, menjalankan peran penjaga perdamaian bisa menjadi tantangan sekaligus bermanfaat. Hal ini membutuhkan kesabaran, mendengarkan secara aktif, dan terkadang menahan diri, terutama ketika menghadapi provokasi atau perselisihan. Keputusan untuk memprioritaskan perdamaian dibandingkan memenangkan perdebatan sering kali menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan dan dapat mencegah kebencian jangka panjang. Sebagai manusia, konflik tidak dapat dihindari, namun memilih cara merespons dapat mempengaruhi hasil secara signifikan. Sentimen yang diungkapkan dalam kutipan ini menggarisbawahi pentingnya kesengajaan dalam pengelolaan konflik—bersikap proaktif dalam mencegah eskalasi konflik dan mencari titik temu.
Selain itu, pendekatan ini sejalan dengan prinsip kecerdasan emosional, di mana memahami dan mengelola emosi serta berempati terhadap orang lain sangatlah penting. Ini meningkatkan rasa tenang dan stabilitas dalam situasi penuh gejolak, yang sangat berharga dalam hubungan pribadi dan lingkungan profesional. Filosofi pemeliharaan perdamaian bukanlah tentang bersikap pasif atau menghindari perbincangan yang sulit, namun tentang mendekati konflik dengan pola pikir yang diarahkan pada penyelesaian, pemahaman, dan rasa hormat. Pada akhirnya, mengadopsi pandangan seperti itu dapat menghasilkan hubungan yang lebih dalam dan kehidupan yang lebih harmonis, baik secara internal maupun eksternal.
---Angie Martinez---