Saya teringat akan seorang teman pelukis yang telah memulai karirnya dengan menggambarkan adegan -adegan dari kehidupan, sebagian besar kamar yang sepi, rumah -rumah yang ditinggalkan, dan foto -foto wanita yang dibuang. Perlahan -lahan, karyanya menjadi lebih abstrak, dan dalam pameran terakhirnya, lukisannya adalah percikan warna pemberontak, seperti keduanya di ruang tamu saya, bercak gelap dengan tetesan kecil biru. Saya bertanya tentang kemajuannya dari realisme modern ke abstraksi. Realitas telah menjadi sangat tidak tertahankan, katanya, sangat suram, sehingga yang bisa saya lukis sekarang hanyalah warna impian saya.


(I was reminded of a painter friend who had started her career by depicting scenes from life, mainly deserted rooms, abandoned houses and discarded photographs of women. Gradually, her work became more abstract, and in her last exhibition, her paintings were splashes of rebellious color, like the two in my living room, dark patches with little droplets of blue. I asked about her progress from modern realism to abstraction. Reality has become so intolerable, she said, so bleak, that all I can paint now are the colors of my dreams.)

📖 Azar Nafisi

 |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Refleksi itu menggambarkan seorang pelukis yang awalnya berfokus pada penggambaran realistis tentang pengaturan sunyi dan kenangan yang terlupakan, seperti kamar kosong dan gambar wanita yang dibuang. Seiring waktu, karya seninya berevolusi menuju abstraksi, berpuncak pada warna -warna cerah dan memberontak yang sangat kontras dengan tema -tema sebelumnya. Transformasinya menyoroti perjalanan dari menggambarkan realitas kehidupan yang keras hingga mengekspresikan visi yang lebih imajinatif dan penuh harapan melalui seninya.

Ketika ditanya tentang perubahan gayanya, pelukis itu menjelaskan bahwa keburukan realitas yang luar biasa mendorong perubahan kreatifnya. Dia merasa semakin sulit untuk terlibat dengan kejatuhan di sekelilingnya, membawanya untuk melarikan diri ke warna -warna mimpinya. Gagasan ini menggarisbawahi tema yang lebih luas tentang bagaimana seni dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan dari aspek kehidupan yang tak tertahankan, memungkinkan untuk ekspresi pribadi dan melihat sekilas ke dunia batin yang lebih berwarna.

Page views
57
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.