. . . Lebih baik berlayar dengan kapten yang baik hati daripada yang buruk.
(. . .it is better to sail with a moody good captain than a laughing bad one.)
Kutipan dari "Moby-Dick" karya Herman Melville menekankan pentingnya kualitas kepemimpinan lebih dari karisma. Ini menunjukkan bahwa pemimpin yang kompeten namun temperamental lebih disukai daripada orang yang ceria tetapi tidak efektif. "Kapten yang baik dan murung" dapat menunjukkan ketidakpastian, tetapi keterampilan dan ketegasan mereka dapat menavigasi tantangan dengan sukses. Keandalan dalam situasi yang sulit lebih berharga daripada kepositifan konstan tanpa substansi.
Pada dasarnya, kutipan mendorong evaluasi yang lebih dalam dari para pemimpin berdasarkan kemampuan mereka daripada keramahan mereka. Seorang kapten yang cakap dapat mengarahkan kapal melalui badai, sementara pemimpin yang riang tetapi tidak kompeten dapat menuntun kru ke bencana. Wawasan ini menggarisbawahi kebutuhan untuk mengenali manfaat kecakapan dan tanggung jawab pada mereka yang membimbing kita, terutama ketika menghadapi keadaan yang sulit.