Pengetahuan bukan hanya milik kelompok elit terpelajar. Hanya karena seseorang belum mengenyam pendidikan formal, bukan berarti ia tidak mempunyai kebijaksanaan dan akal sehat.

Pengetahuan bukan hanya milik kelompok elit terpelajar. Hanya karena seseorang belum mengenyam pendidikan formal, bukan berarti ia tidak mempunyai kebijaksanaan dan akal sehat.


(Knowledge is not just the preserve of the educated elite. Just because someone has not had a formal education, that does not mean he does not have wisdom and common sense.)

📖 Vikas Swarup

🌍 India  |  👨‍💼 Novelis

(0 Ulasan)

Kutipan ini menggarisbawahi perbedaan antara pendidikan formal dan kebijaksanaan praktis. Seringkali, masyarakat cenderung menyamakan pengetahuan hanya dengan kredensial akademis, mengabaikan nilai pembelajaran berdasarkan pengalaman dan penalaran sehari-hari. Pendidikan formal memberikan kerangka terstruktur untuk memperoleh pengetahuan, namun ini bukan satu-satunya jalan untuk memahami dunia. Banyak individu, meski tidak mengenyam pendidikan formal, mengembangkan wawasan mendalam melalui pengalaman hidup, warisan budaya, dan observasi yang tajam.

Di banyak budaya, para tetua dan anggota masyarakat memiliki akumulasi kebijaksanaan yang tidak selalu didokumentasikan atau diajarkan secara formal, namun nasihat dan pemahaman mereka bisa sangat berharga. Akal sehat mereka membimbing mereka melewati tantangan hidup jauh sebelum ilmu pengetahuan atau sistem pendidikan formal muncul. Hal ini menyoroti bahwa kebijaksanaan melibatkan penilaian yang berbeda-beda, kecerdasan emosional, dan kemampuan untuk menavigasi situasi sosial yang kompleks—sifat-sifat yang dikembangkan dalam beragam konteks di luar kelas.

Dengan menyadari potensi individu yang tidak berpendidikan untuk memiliki kebijaksanaan, masyarakat dapat menjadi lebih inklusif dan menghargai beragam bentuk kecerdasan. Daripada mengabaikan pendapat seseorang karena kurangnya kredibilitas formal, kita harus mempertimbangkan kedalaman pemahaman mereka dan relevansi pengalaman mereka. Perspektif ini mendorong kerendahan hati dan keterbukaan, memupuk lingkungan di mana berbagai jenis pengetahuan dihargai secara setara.

Pada akhirnya, mengakui bahwa ada kearifan di luar pendidikan formal akan menantang elitisme dan memperkaya kapasitas kolektif kita untuk belajar satu sama lain. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap orang, apapun latar belakang pendidikannya, dapat menyumbangkan wawasan berharga dan pengetahuan praktis yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Page views
43
Pembaruan
Desember 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.