Nah, saya pikir saya, tanpa sadar menggulung lengan rok saya, ini dia untuk penyelaman yang keren dan dikumpulkan saat mati dan kehancuran, dan iblis mengambil yang paling belakang.
(Now then, thought I, unconsciously rolling up the sleeve of my frock, here goes for a cool, collected dive at death and destruction, and the devil fetch the hindmost.)
Dalam kutipan dari "Moby-Dick" karya Herman Melville, sang narator mencerminkan momen tekad dan keberanian saat ia bersiap menghadapi tantangan yang hebat di depan. Ungkapan "keren, dikumpulkan menyelam pada saat kematian dan kehancuran" merangkum sikap tanpa rasa takut terhadap bahaya yang akan ia temui, menggambarkan kesediaan heroik untuk menghadapi hal yang tidak diketahui. Gambaran menggulung lengan menyarankan kesiapan untuk tindakan dan komitmen terhadap apa yang ada di depan.
Gagasan penutup, "Iblis mengambil yang paling belakang," menyiratkan pengabaian untuk konsekuensi dan fokus pada perjalanan itu sendiri. Ini mencerminkan tema risiko eksistensial dan perjuangan melawan peluang yang tangguh, karakteristik eksplorasi Melville tentang hubungan kemanusiaan dengan alam dan nasib. Tekad narator menangkap esensi petualangan dan sifat pengejaran yang tidak terduga, menciptakan antisipasi untuk cobaan yang menunggu.