Begitu kejahatan secara individual, menjadi bagian dari kehidupan sehari -hari, cara menolaknya juga menjadi individual. Bagaimana jiwa bertahan hidup? adalah pertanyaan penting. Dan tanggapannya adalah: melalui cinta dan imajinasi.


(Once evil is individualized, becoming part of everyday life, the way of resisting it also becomes individual. How does the soul survive? is the essential question. And the response is: through love and imagination.)

📖 Azar Nafisi

 |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Dalam "Reading Lolita di Teheran," Azar Nafisi membahas bagaimana sekali kejahatan dianggap sebagai masalah pribadi yang ditenun menjadi keberadaan sehari -hari, perlawanan individu muncul sebagai sarana untuk memerangi itu. Pergeseran ini menekankan pentingnya agensi pribadi dalam menghadapi kenyataan yang menindas, di mana tindakan seseorang menjadi bentuk pemberontakan terhadap kedengkian kolektif. Perjuangan melawan kejahatan individual ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang kelangsungan hidup roh manusia di tengah kesulitan seperti itu.

Nafisi menyarankan bahwa kunci untuk menanggung tantangan ini terletak pada dua kekuatan yang kuat: cinta dan imajinasi. Love Fosters Connection and Compassion, melawan efek isolasi dari kejahatan, sementara imajinasi memberikan kapasitas untuk membayangkan realitas yang berbeda - aspek penting dari ketahanan. Bersama -sama, elemen -elemen ini membentuk garis hidup bagi jiwa, memungkinkan individu untuk mempertahankan harapan dan melampaui keadaan yang menindas di sekitar mereka.

Page views
54
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.