Polisi agama kita mempunyai dampak yang paling berbahaya terhadap masyarakat - pemisahan gender, menanamkan pemikiran yang salah pada laki-laki dan perempuan, menimbulkan penyakit psikologis yang belum pernah ada di negara kita sebelumnya, seperti fanatisme.

Polisi agama kita mempunyai dampak yang paling berbahaya terhadap masyarakat - pemisahan gender, menanamkan pemikiran yang salah pada laki-laki dan perempuan, menimbulkan penyakit psikologis yang belum pernah ada di negara kita sebelumnya, seperti fanatisme.


(Our religious police has the most dangerous effect on society - the segregation of genders, putting the wrong ideas in the heads of men and women, producing psychological diseases that never existed in our country before, like fanatacism.)

📖 Basmah bint Saud


(0 Ulasan)

Kutipan tersebut menyoroti dampak sosial dan psikologis yang mendalam akibat penegakan hukum yang ketat oleh otoritas agama, terutama melalui kebijakan segregasi gender. Tindakan-tindakan tersebut sering kali berasal dari penafsiran konservatif terhadap norma-norma budaya atau agama, namun penerapannya dapat secara tidak sengaja menumbuhkan lingkungan dimana kesalahpahaman, stereotip, dan prasangka berkembang pesat. Ketika gender dipisahkan, peluang untuk berinteraksi secara tulus berkurang, sehingga membatasi kapasitas untuk berempati dan saling menghormati. Pemisahan ini juga dapat menyebabkan berkembangnya kesalahpahaman tentang gender lain, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan atau ketakutan. Selain itu, penindasan terhadap dialog terbuka dan pengalaman bersama dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, karena individu mungkin merasa terisolasi atau tertekan. Penyebutan fanatacisme sebagai produk dari kebijakan-kebijakan ini menunjukkan betapa keyakinan ekstrem dapat diperkuat ketika ide-ide dibatasi dan dikendalikan, dibandingkan jika dikaji secara kritis. Penting untuk mempertimbangkan bahwa kebijakan yang bertujuan untuk menegakkan standar moral atau agama harus diimbangi dengan kesejahteraan mental dan sosial anggota masyarakat. Dalam masyarakat yang sehat, komunikasi terbuka, pendidikan, dan pemahaman sangat penting untuk mengurangi prasangka dan dampak psikologis. Kutipan tersebut menggarisbawahi pentingnya mengevaluasi dampak undang-undang dan peraturan tidak hanya terhadap perilaku eksternal namun juga terhadap kesehatan internal masyarakat, menekankan perlunya belas kasih dan reformasi yang mendukung ketahanan psikologis dan kohesi sosial.

Page views
37
Pembaruan
Desember 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.