Domba itu lucu, kata Whitlock. Sekarang, Anda melihat bagaimana mereka berperilaku ketika Anda melempar beberapa pagar ke pagar kepada mereka, seperti batang jagung. Kenapa, mereka akan melihatnya dari satu mil jauhnya. Whitlock terkekeh. Mereka pintar dalam hal apa yang menjadi perhatian mereka. Dan mungkin itu membantu kita melihat apa itu kecerdasan sejati; Itu tidak pernah membaca banyak buku besar, atau mengetahui kata -kata panjang ... itu bisa menemukan apa yang menguntungkan kita. Itu pasti berguna untuk menjadi kecerdasan nyata.


(Sheep are funny, the Whitlock said. Now, you look at how they behave when you throw some grub over the fence to them, such as corn stalks. Why, they'll spot that from a mile away. The Whitlock chuckled. They're smart when it comes to what concerns them. And maybe that helps us see what true smartness is; it isn't having read a lot of big books, or knowing long words...it's being able to spot what's to our advantage. It's got to be useful to be real smartness.)

(0 Ulasan)

Whitlock dengan humor mengamati kecerdasan domba ketika mereka bereaksi terhadap makanan yang dilemparkan ke pagar, seperti batang jagung. Kemampuan mereka yang tajam untuk mengidentifikasi makanan dari kejauhan menunjukkan bentuk kepintaran naluriah. Perilaku ini menunjukkan kecerdasan praktis yang berfokus pada kelangsungan hidup dan kebutuhan langsung mereka.

Refleksi Whitlock mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang apa arti kecerdasan sejati. Daripada mengandalkan pengetahuan akademik atau bahasa yang kompleks, kecerdasan nyata terletak pada mengenali apa yang bermanfaat dan menguntungkan di lingkungan seseorang. Perspektif ini mendorong apresiasi yang lebih luas untuk naluri dan kepraktisan dalam menilai kecerdasan.

Page views
16
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.