Begitu sepertinya bagiku, ketika aku berdiri di pucuk pimpinannya, dan selama berjam-jam dengan diam-diam membimbing jalan-jalan di atas laut ini. Dibungkus, untuk selang waktu itu, dalam kegelapan sendiri, saya tetapi semakin baik melihat kemerahan, kegilaan, kekejaman orang lain. Pemandangan yang terus -menerus dari iblis bentuk di hadapanku, merenung setengah asap dan setengah terbakar, akhirnya ini memanjakan visi yang sama dalam jiwaku, begitu aku mulai menyerah pada kantuk yang tidak bertanggung jawab yang akan datang ke atasku di pucuk pimpinan tengah malam.

Begitu sepertinya bagiku, ketika aku berdiri di pucuk pimpinannya, dan selama berjam-jam dengan diam-diam membimbing jalan-jalan di atas laut ini. Dibungkus, untuk selang waktu itu, dalam kegelapan sendiri, saya tetapi semakin baik melihat kemerahan, kegilaan, kekejaman orang lain. Pemandangan yang terus -menerus dari iblis bentuk di hadapanku, merenung setengah asap dan setengah terbakar, akhirnya ini memanjakan visi yang sama dalam jiwaku, begitu aku mulai menyerah pada kantuk yang tidak bertanggung jawab yang akan datang ke atasku di pucuk pimpinan tengah malam.


(So seemed it to me, as I stood at her helm, and for long hours silently guided the way of this fire-ship on the sea. Wrapped, for that interval, in darkness myself, I but the better saw the redness, the madness, the ghastliness of others. The continual sight of the fiend shapes before me, capering half in smoke and half in fire, these at last begat kindred visions in my soul, so soon as I began to yield to that unaccountable drowsiness which ever would come over me at a midnight helm.)

(0 Ulasan)

Dalam perikop ini, narator merefleksikan pengalamannya saat ia menavigasi kapal tembak melalui kegelapan. Dia merasa diselimuti bayangan, yang mengintensifkan persepsi tentang kekacauan yang berapi -api di sekitarnya, mengungkapkan kegilaan dan kengerian pada orang lain. Kesadaran yang meningkat ini terjadi ketika ia menghadapi penglihatan menakutkan yang terwujud di hadapannya.

Ketika ia berjuang dengan mengantuk yang luar biasa di pucuk pimpinan, narator mengakui bagaimana gambar -gambar mengerikan ini mulai memengaruhi keadaan pikirannya sendiri. Hubungan antara perjuangan internalnya dan kegilaan eksternal menandakan dampak lingkungan mimpi buruk pada jiwanya. Kerentanannya selama perjalanan gelap ini berfungsi sebagai metafora untuk perjalanan kegilaan dan konfrontasi yang lebih luas dengan ketakutan seseorang.

Page views
648
Pembaruan
Oktober 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.