Terkadang saya kesepian untuk badai. Badai penuh di mana semuanya berubah. Langit melewati empat hari dalam satu jam, pohon -pohon meratap, hewan kecil meluncur di lumpur dan semuanya menjadi gelap dan menjadi benar -benar liar.


(Sometimes I get lonesome for a storm. A full-blown storm where everything changes. The sky goes through four days in an hour, the trees wail, little animals skitter in the mud and everything gets dark and goes completely wild.)

πŸ“– Joan Didion

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Pengarang

πŸŽ‚ December 5, 1934
(0 Ulasan)

Dalam esainya dari "membungkuk menuju Betlehem," Joan Didion mengungkapkan kerinduan akan intensitas dan kekacauan badai. Dia menggambarkan keinginan untuk pengalaman transformatif, yang mengganggu norma dan memunculkan rasa liar. Citra alam dalam kekacauan menangkap kerinduannya akan perubahan dramatis dari duniawi.

Refleksi Didion menyoroti badai berat emosional yang dibawa, melambangkan tidak hanya perubahan fisik tetapi pergolakan pribadi dan masyarakat yang mendalam. Metafora badai berfungsi sebagai pengingat yang kuat tentang ketidakpastian kehidupan dan hubungan manusia yang mendalam dengan kemarahan alam.

Page views
254
Pembaruan
Januari 29, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.