Engkau terlalu riang. Berlayar.
(Thou art too damned jolly. Sail on.)
Kutipan "Engkau terlalu riang. Berlayar." Dari "Moby-Dick" karya Herman Melville mencerminkan interaksi emosi dan tema yang kompleks. Ini menggambarkan ketegangan antara kegembiraan dan nada tidak menyenangkan yang ada dalam cerita. Pernyataan pembicara menunjukkan rasa firasat, menyiratkan bahwa keceriaan yang berlebihan mungkin salah tempat dalam menghadapi perjalanan yang gelap dan berbahaya di depan.
Ungkapan ini menggarisbawahi eksplorasi emosi manusia Melville di tengah -tengah kesulitan. Ketika karakter menavigasi lautan yang luas dan berbahaya, garis ini berfungsi sebagai pengingat bahwa sementara saat -saat sukacita sangat penting, mereka harus marah dengan kesadaran akan kebenaran yang lebih keras, terutama ketika mereka menghadapi paus mengerikan yang melambangkan nasib dan yang tidak diketahui.