Sesungguhnya tidak ada yang baru di bawah matahari.
(Verily there is nothing new under the sun.)
Kutipan "Sesungguhnya tidak ada yang baru di bawah matahari," dari "Moby-Dick" Herman Melville, menekankan gagasan bahwa semua pengalaman dan perjuangan manusia berulang dan abadi. Ini menunjukkan bahwa terlepas dari berlalunya waktu, tantangan dan emosi mendasar yang dihadapi oleh orang -orang tetap konstan. Perspektif ini mengundang pembaca untuk merefleksikan sifat siklus kehidupan dan pengalaman tertentu yang tak terhindarkan.
Dalam "Moby-Dick," sentimen ini beresonansi dengan tema-tema novel yang lebih luas, di mana karakter menghadapi pertanyaan abadi tentang keberadaan, obsesi, dan kesia-siaan pengejaran. Karya Melville mendorong rasa kesinambungan dalam pengalaman manusia, menggambarkan bagaimana dilema yang sama bergema sepanjang sejarah, menunjukkan bahwa sementara keadaan dapat berubah, aspek inti dari kondisi manusia bertahan.