Dalam masyarakat awal Yunani, khususnya di Athena, demokrasi berarti setara dengan pertemuan kota permanen-semua keputusan konsekuensi dibuat di majelis umum. Karena banyak perusahaan jasa profesional telah ditemukan kembali, pandangan demokrasi ini cenderung menghasilkan banyak waktu, kelambatan respons, dan konservatisme ekstrem dalam aksi.
(In early Greek society, particularly in Athens, democracy meant the equivalent of a permanent town meeting-all decisions of consequence were made in public assembly. As many professional service firms have rediscovered, this view of democracy tends to result in much wasting of time, slowness of response, and extreme conservatism in action.)
Dalam masyarakat Yunani kuno, terutama di Athena, demokrasi ditandai oleh majelis publik di mana semua keputusan yang signifikan secara kolektif, menyerupai pertemuan kota yang konstan. Pendekatan tata kelola ini menekankan partisipasi tetapi sering menyebabkan inefisiensi, pengambilan keputusan yang lambat, dan kecenderungan untuk mematuhi metode tradisional daripada merangkul perubahan.
David H. Maister, dalam bukunya "Mengelola Firma Layanan Profesional," menyoroti bahwa perusahaan jasa profesional modern telah mengakui tantangan serupa dalam kerangka kerja demokratis. Pertimbangan luas yang diperlukan dapat menghambat responsif dan menumbuhkan kehati -hatian yang berlebihan, pada akhirnya mengganggu kelincahan dan inovasi organisasi.