Penting untuk dicatat bahwa sementara barang dikonsumsi, jasa dialami.
(It is important to note that while goods are consumed, services are experienced.)
David H. Maister, dalam bukunya "Mengelola Firma Layanan Profesional," menekankan perbedaan antara barang dan jasa, menyoroti bahwa barang adalah barang nyata yang dikonsumsi, sementara layanan adalah pengalaman tidak berwujud yang melibatkan interaksi antara penyedia layanan dan klien. Perbedaan ini sangat penting untuk memahami bagaimana mengelola perusahaan jasa profesional secara efektif, karena sifat layanan membutuhkan pendekatan yang berbeda dari bisnis berbasis produk.
Layanan, menjadi pengalaman, sangat bergantung pada persepsi dan interaksi pelanggan. Penyedia layanan harus fokus pada memberikan pengalaman luar biasa kepada klien mereka, karena ini dapat secara signifikan mempengaruhi kepuasan dan loyalitas klien. Dengan mengakui pentingnya aspek pengalaman layanan, perusahaan dapat meningkatkan praktik mereka, membangun hubungan yang lebih kuat dengan klien, dan pada akhirnya mendorong kesuksesan bisnis.