Israel lahir di bawah mandat Inggris. Kami belajar dari Inggris apa arti demokrasi, dan bagaimana demokrasi berperilaku di saat bahaya, perang, dan teror. Kami berterima kasih kepada Inggris karena telah memperkenalkan kebebasan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan sulit.

Israel lahir di bawah mandat Inggris. Kami belajar dari Inggris apa arti demokrasi, dan bagaimana demokrasi berperilaku di saat bahaya, perang, dan teror. Kami berterima kasih kepada Inggris karena telah memperkenalkan kebebasan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan sulit.


(Israel was born under the British mandate. We learned from the British what democracy means, and how it behaves in a time of danger, war and terror. We thank Britain for introducing freedom and respect of human rights both in normal and demanding circumstances.)

📖 Shimon Peres

🌍 Israel

🎂 August 2, 1923  –  ⚰️ September 28, 2016
(0 Ulasan)

Kutipan tersebut menyoroti signifikansi historis pengaruh Inggris terhadap perkembangan demokrasi dan nilai-nilai Israel. Hal ini menggarisbawahi bagaimana periode dasar di bawah mandat Inggris memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman Israel mengenai pemerintahan, terutama pada saat krisis. Pengakuan atas pembelajaran dari Inggris ini menekankan pentingnya sejarah diplomatik dan kolonial dalam pembentukan suatu bangsa dan identitas politik mereka. Mengakui kewajiban untuk menegakkan demokrasi dan hak asasi manusia bahkan di tengah kesulitan mencerminkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip ini. Hal ini juga mengacu pada gagasan yang lebih luas bahwa nilai-nilai demokrasi diuji dan diperkuat selama masa-masa sulit, seperti perang dan terorisme. Rasa terima kasih Israel kepada Inggris karena menanamkan cita-cita ini menunjukkan apresiasi terhadap pengaruh mendasar yang terus mempengaruhi identitas dan kebijakan nasional. Perspektif ini mengundang refleksi tentang bagaimana hubungan dan pengaruh sejarah membentuk moralitas dan ketahanan suatu negara dalam lingkungan yang kompleks. Lebih jauh lagi, kutipan tersebut mendorong kita untuk mempertimbangkan bagaimana sejarah tata kelola eksternal suatu negara dapat berfungsi sebagai fondasi bagi nilai-nilai sipil internal, menumbuhkan rasa hormat terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi bahkan di masa-masa penuh gejolak. Pada akhirnya, hal ini menunjukkan ketahanan dan apresiasi terhadap pengaruh-pengaruh masa lalu yang terus memandu upaya mencapai kebebasan, demokrasi, dan martabat di samping realitas tantangan keamanan yang sedang berlangsung.

Page views
11
Pembaruan
Desember 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.