Selama beberapa dekade dan berabad -abad berikutnya, pasti, Bill of Rights telah naik ke wilayah yang ditinggikan dalam imajinasi Amerika. Tetapi di zamannya sendiri, dan dalam pikiran Madison, itu hanya epilog penting yang menyimpulkan kampanye yang brilian untuk menyesuaikan makna revolusi Amerika dengan skala nasional.
(Over the ensuing decades and centuries, to be sure, the Bill of Rights has ascended to an elevated region in the American imagination. But in its own time, and in Madison's mind, it was only an essential epilogue that concluded a brilliant campaign to adjust the meaning of the American Revolution to a national scale.)
Pada tahun -tahun setelah Revolusi Amerika, Bill of Rights menjadi simbol vital dalam lanskap budaya Amerika. Seiring waktu, itu telah memperoleh kepentingan yang signifikan, sering dilihat sebagai elemen dasar dari demokrasi Amerika. Namun, selama penciptaannya, perannya dirasakan secara berbeda; Ini berfungsi terutama sebagai pernyataan penutup untuk upaya yang lebih luas untuk mendefinisikan kembali cita -cita revolusi di tingkat nasional.
Joseph J. Ellis menyoroti bahwa untuk angka-angka seperti James Madison, Bill of Rights bukanlah fokus utama tetapi pelengkap yang diperlukan yang melengkapi kampanye untuk mengartikulasikan identitas nasional yang terpadu pasca revolusi. Perspektif ini menggarisbawahi konteks historis RUU dan evolusinya menjadi komponen identitas Amerika yang dihormati selama berabad -abad.