Merenungkan perang berarti memikirkan pengalaman manusia yang paling mengerikan.
(To contemplate war is to think about the most horrible of human experiences.)
Merefleksikan perang mengajak kita untuk menghadapi betapa dalamnya penderitaan manusia dan dampak buruk yang menyertai konflik. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya perdamaian dan bahaya normalisasi kekerasan. Perenungan terhadap kengerian semacam itu dapat memotivasi upaya menuju pemahaman, rekonsiliasi, dan mencegah tragedi di masa depan. Dengan mengkaji pengalaman-pengalaman ini, kami memperdalam empati dan tanggung jawab kami untuk membangun dunia yang lebih berbelas kasih.