Bagiku, aku biasa saja.
(To me, I'm just normal.)
Kutipan ini menyentuh perasaan universal tentang kerendahan hati dan persepsi diri. Banyak orang yang menganggap diri mereka sebagai orang biasa, sering kali meremehkan kualitas dan kontribusi unik mereka. Ini menyoroti kecenderungan manusia untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan meremehkan kepentingan pribadi. Merangkul keadaan normal dapat memberdayakan, menumbuhkan keaslian, dan kepercayaan diri yang membumi. Menyadari bahwa setiap orang menganggap dirinya 'normal' juga dapat meningkatkan empati dan mengurangi perasaan tidak mampu atau kebutuhan akan validasi eksternal.