Dalam Michael Lewis "Boomerang: Travels in the New Third World," penulis merenungkan kekurangan demokrasi, menunjukkan hal itu dapat menyebabkan penghancuran diri. Dia mengutip pandangan Isocrates bahwa kebebasan dan kesetaraan yang dipromosikan oleh sistem demokrasi dapat disalahartikan oleh warga negara, menghasilkan budaya di mana kecerobohan menjadi dianggap sebagai tindakan yang sah, dan mengabaikan hukum dipandang sebagai kebebasan yang layak dipertahankan.
Retorika ini menumbuhkan rasa kesetaraan yang terdistorsi dan membuka pintu bagi anarki, mengaburkan garis antara kemajuan konstruktif dan perilaku berbahaya. Lewis mengeksplorasi tren berbahaya ini, peringatan konsekuensi potensial ketika masyarakat salah menafsirkan prinsip -prinsip demokrasi mendasar.